Selasa, 08 November 2016

Media Pembelajaran Berbasis Game

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GAME


Hasil gambar untuk gambar media pembelajaran game
PENDAHULUAN
            Dewasa ini perkembangan game yang berkaitan dengan dunia pendidikan berkembang dengan demikian pesat. Ini dikarenakan kebutuhan dan minat belajar anak yang begitu sedikit dikarenakan lingkup kejenuhan anak yang semakin besar dengan metode pembelajaran yang ada pada pendidikan sekarang ini. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, untuk menarik simpati agar anak bersemangat dalam mengikuti pendidikan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis game ini dapat membantu mengubah jalan pikiran anak sehingga membuat murid diposisi sebagai pelajar, bukan diposisi hirarki bersekolah.
            Pengaruh berbagai model pemainan yang berkembang saat ini terkadang membuat orang tua  dan guru khawatir terhadap perkembangan anak dan peserta didik mereka. Padahal jika game dikelola dengan baik maka hasil yang di dapat akan luar biasa. Setiap orang, baik besar maupun kecil, tua maupun muda pada dasarnya menyukai game. Hal ini dapat dimengerti, karena dalam game terdapat unsur rekreasi dan tantangan sehingga dapat menhilangkan stress.  Bahkan untuk anak-anak game merupakan media yang sangat baik untuk belajar. Melalui proses bermainlah sebagian besar kterampilan dan kemampuan yang dimiliki anak tersebut. 
KERANGKA TEORI
         Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan komunikasi antar  individu / kelompok untuk memberikan suatu ilmu pengetahuan. Agar maksud si narasumber – dalam hal ini guru - tersampaikan dengan baik, dibutuhkan suatu media pembelajaran.[1]
 Menurut Para Ahli :
–  Briggs  (1977)  Media  Pembelajaran  adalah  sarana  fisik  untuk  menyampaikan
   isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.
–  National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
   adalah  sarana  komunikasi  dalam  bentuk  cetak maupun  pandang-dengar,  termasuk
   teknologi perangkat keras.
–  Purnamawati  dan  Eldarni  (2001  :  4  sumber  tidak  diketahui)  yaitu  :
   “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
   pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
   minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”
   Dari  pendapat  di  atas  disimpulkan  bahwa media  pembelajaran  adalah  segala  sesuatu
   yang  dapat  menyalurkan  maksud  /  pengetahun  narasumber  agar  para  audiens  /
   pendengar  akan  tertarik  untuk mendengar  dan merangsang  pikiran  serta  kemauannya
   untuk belajar atau memperhatikan.
 
–  Schramm  (1977)  mengemukakan  bahwa  media  pembelajaran  adalah  teknologi
   pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
–  Latuheru(1988:14),  menyatakan  bahwa  media  pembelajaran  adalah  bahan,  alat,
   atau  teknik  yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
   proses  interaksi  komunikasi  edukasi  antara  guru  dan  siswa  dapat  berlangsung
   secara tepat guna dan berdaya guna.
–  Djamarah  (1995  :  136)  “Media  adalah  alat  bantu  apa  saja  yang  dapat  dijadikan
   sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GAME
Hasil gambar untuk gambar media pembelajaran game
          Permainan video (bahasa Inggris: video game) adalah permainan yang menggunakan interaksi dengan antarmuka pengguna melalui gambar yang dihasilkan oleh piranti video. Permainan video umumnya menyediakan sistem penghargaan – misalnya skor – yang dihitung berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam permainan.
          Kata "video" pada "permainan video" pada awalnya merujuk pada piranti tampilan ras ter. Namun dengan semakin dipakainya istilah "video game", kini kata permainan video dapat digunakan untuk menyebut permainan pada piranti tampilan apapun. Sistem elektronik yang digunakan untuk menjalankan permainan video disebut platform, contohnya adalah komputer pribadi dan konsol permainan.
     Tentu saja ada pro dan kontra terhadap penerapan game untuk dunia pendidikan, (http://ksupointer.com) atau  yang lebih dikenal dengan sebutan game edukasi. (http://um.ac.id)  Game mampu  membuat pemainnya kecanduan, jika sudah asyik didepan komputer jadi lupa waktu,  lupa belajar. Ada pula game yang justru mengajarkan kekerasan, sehingga dikhawatirkan  berpengaruh buruk terhadap perkembangan mental anak. Namun disisi lain, lewat game  pula pemainnya dapat belajar banyak hal, sportivitas, semangat pantang menyerah, beradu strategi. Jadi, game yang seperti apa yang bagus untuk diterapkan dalam duniapendidikan? Berikut ini beberapa karakteristik game untuk pembelajaran :
1. Ada tantangan dan penyesuaian : tersedia tantangan yang semakin kompleks,  siswa dapat menyesuaikan tingkat kesulitan jika diperlukan. Dalam game terdapat level-  level, makin tinggi
levelnya maka tingkat kesulitannya juga makin tinggi.
2. Menarik dan mengasyikkan : game mampu membuat siswa asyik dalam sebuah  aktifitas yang mereka pahami tujuannya serta berkaitan dengan pencapaian kompetensi  mereka.
3. Tidak menggurui dan berdasar pada pengalaman : siswa tidak harus dilatih terlebih  dahulu untuk memainkan game, biarkan siswa langsung mencoba bermain, mereka  mungkin akan kalahataugagal,lalumengulangdanmemperbaruistrategidalambermain
4. Interkatif : Siswa berinteraksi dengan cara menanggung akibat dari tindakan yang  mereka lakukan dan dengan melihat pengaruhnya terhadap game yang dimainkannya.
5. Umpan balik : Siswa dapat menarik kesimpulan dari umpan balik yang diberikan  tentang bagaimana
tindakan mereka dapat menimbulkan efek tertentu
6. Sosial dan kerja sama : game harus dapat meningkatkan dialog serta pertukaran  pendapat dan
pengetahuan diantara para pemain.
7. Keahlian : Semua siswa dalam satu kelas tidak diasumsikan memiliki kemampuan  yang sama, ada beberapa siswa yang dijadikan asisten untuk membantu siswa lainnya  menjelaskan tentang game dan bagaimana cara memainkannya.
8. Perenungan : siswa harus diberikan kesempatan untuk mengevaluasi kinerja mereka  dan apa yang mereka pelajari dari memainkan sebuah game, misalnya kenapa mereka  gagal/kalah dan bagaimana cara mengatasinya agar tak terulang lagi.
     Tentunya tidak mudah membuat game yang isinya berhubungan dengan materi pelajaran  disekolah. Namun bukan hal yang mustahil pula untuk dilakukan. Maraknya  penyelenggaraan kontes game edukasi, yang diikuti oleh mahasiswa maupun siswa  SMK, membuktikan mulai diterimanya penggunaan game dalam dunia pendidikan. Jadi,  jika anak/adik anda ada yang merasa kesulitan mempelajari suatu topik pelajarannya  disekolah hingga anda hilang kesabaran lagi untuk mengajarinya, tak ada salahnya anda  browsing tentang topik itu, siapa tahu anda akan menemukan game yang berhubungan dengan topik tersebut.
Disini ada beberapa link game, yaitu:
      Education menurut John M Echols dan Hasan Shadily dalam kamus inggris Indonesia berarti pendidikan,yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan menurut Petter Salim education adalah yang bersifat mendidik dan memberikan contoh suri tauladan yang baik dan berhubungan langsung dengan pengajaran atau pendidikan. Education yaitu sesuatu yang bersifat mendidik, memiliki unsur pendidikan. Games menurut John M Echols dan Hasan Shadily dalam kamus Inggris Indonesia berarti permainan. Permainan, bermain atau padanan kata dalam bahasa inggris disebut “games” (kata benda), “to play (kata kerja)”, “toys” (kata benda) ini berasal dari kata main berarti melakukan perbuatan untuk tujuan bersenang-senang (dengan alat-alat tertentu atau tidak); perbuatan sesuatu denagan sesuka hati, berbuat asal saja. Permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas kehendak diri sendiri, bebas tanpa paksaan dengan bertujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu melakukan kegiatan tersebut
     Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Psikologi Perkembangan
permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan atas kehendak
sendiri, bebas tanpa paksaan, dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan
pada waktu mengadakan kegiatan tersebut. Permainan merupakan kesibukan
yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan, tanpa di desak oleh rasa tanggung jawab.
    Secara umum permaianan adalah sesuatu yang menyenangkan dan
menghibur, yang tidak memiliki tujuan ekstrinsik dan tujuan praktis.
Permainan tersebut bersifat sukarela.
    Education games (permainan edukatif) menurut Andang Ismail dalam
bukunya Education Games, yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan
dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa education games
(permainan edukatif) adalah sebuah permainan yang digunakan dalam proses
pembelajaran dan dalam permainan tersebut mengandung unsur mendidik
atau nilai-nilai pendidikan.Selain itu, untuk pemilihan permainan, diusahakan agar seluruh aspek
yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik, baik dari segi kognitif,
afektif dan juga psikomotorik. Oleh karena itu perlu ditunjang alat bantu yang
tepat saat bermain. Adapun kriteria-kriteria pemilihan alat bantu tersebut agar
permainan dapat membantu belajar secara optimal dan tidak terjadi kekeliruan
dalam menyelesaikan dan menentukan alat dan bahan yang diperlukan secara
tepat guna.

JENIS-JENIS GAME
     Menurut Henry (2010:111) jenis – jenis game lebih di kenal dengan istilah
genre game. Genre juga berarti format atau gaya sebuah game. Format sebuah
game murni sebuah genre atau bias merupakan campuran (hybrid) dari beberapa genre lain. Penggabungan beberapa genre ke dalam sebuah game untuk membuat unsur permainan lebih bervariasi dan menantang.
a. Maze Game 
Hasil gambar untuk gambar maze game

Jenis game ini adalah jenis game yang paling awal muncul. Jenis game ini kita hanya mengitari maze (lorong - lorong yang berhubungan) dan memakan berbagai item untuk menambah tenaga atau kekebalan. Contoh game ini adalah game pacman dan digger.
 Hasil gambar untuk gambar board game

b. Board Game 
 Jenis game ini sama dengan game board tradisional, seperti Monopoly (selain di platform PC, juga ada pada platform konsol). Game ini lebih menekankan kemampuan komputer menjadi lawan tanding pemain. Contoh game ini adalah game Monopoly.
 Hasil gambar untuk gambar card game

c. Card Game 
 Hampir sama dengan board game, genre ini tidak memberikan perubahan berarti dari game versi tradisional yang sejenis. Variasi yang ada adalah kemampuan multiplayer dan tampilan yang lebih bervariasi dari versi tradisional. Contoh game ini adalah game Solitaire dan Hearts.
d. Battle Card Game 
Hasil gambar untuk gambar battle card game

 Sama card game, game ini tidak banyak variasinya dibanding versi tradisionalnya. Kita memiliki koleksi kartu dan dipertarungkan ke pemain lain. Contoh game ini adalah game Dino Duel.
 e.QuizGame
Hasil gambar untuk gambar quiz game

    Game ini berupa kuis dan dimainkan hanya dengan memilih jawaban yang benar dari beberapa pilihan jawaban. Biasanya pertanyaan yang diberikan memiliki topik tertentu, tetapi ada yang topiknya beragam. Menurut Bentar (2011:1), quiz game adalah bentuk permainan atau pikiran di mana pemain (sebagai individu atau dalam tim) berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Di beberapa negara, kuis juga penilaian singkat yang digunakan dalam bidang pendidikan dan mirip dengan mengukur pertumbuhan dalam pengetahuan, kemampuan, atau keterampilan.
f.PuzzleGame
Hasil gambar untuk gambar puzzle game

  Game jenis ini memberikan tantangan kepada pemainnya dengan cara menjatuhkan atau melenyapkan sesuatu dari sisi sebelah atas ke bawah atau dari kiri ke kanan dari variasi gerakannya. Pemain harus menyusunnya sedemikian rupa dan tidak ada tersisa ketika susunan di atasnya sudah akan dibuat. Contoh game ini adalah game Tetris.

g.ShootThemUp

Hasil gambar untuk gambar shoot them up game   Game jenis ini biasanya musuh kita berbentuk pesawat atau jenis lain, datang dari atas, kiri, atau kanan dengan jumlah yang banyak dan tugas kita adalah menembaki dan menghancurkannya secepat dan sebanyak mungkin.

Game Edukatif 

Hasil gambar untuk gambar edukatif gameHasil gambar untuk gambar edukatif game
     Educational game atau game edukatif adalah game yang dibuat untuk mendukung pengajaran dan bertujuan sebagai alat pendidikan. Game ini dibuat dengan bertujuan menarik minat siswa untuk belajar sambil bermain. 
     Menurut Ismail (2009:112) permainan edukatif adalah suatu kegiatan yang menyenangkan, dapat mendidik, dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan bahasa, berfikir, serta bergaul anak dengan lingkungan.
     Game edukatif adalah game yang dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya.
     Karakteristik game edukasi sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut : 
a.Fantasi
  Game berlangsung di dunia khayal atau fantasi yang terpisah dari realitas. Konten instruksional yang tertanam dalam konteks fantasi menyebabkan peningkatan pembelajaran. 
b. Aturan dan Tujuan Aturan,
    Tujuan, dan tingkat kesulitan yang jelas dapat meningkatkan kinerja pemain serta membuat proses pembelajaran yang terkandung dalam permainan akan berjalan.
c. Sensory Stimuli
    Dilibatkan reward atau penghargaan pada sebuah game akan menambah motivasi pemain. Hal lain yang digunakan untuk menambah motivasi adalah visual, skor, musik, efek suara yang membangun karakter, dan lingkungan. 
d. Tantangan 
    Tantangan dirancang agar permainan menjadi berarti bagi pemain. 
e. Misteri 
    Salah satu faktor utama yang mendorong terjadinya pembelajaran adalah rasa ingin tahu. Misteri membangkitkan rasa ingin tahu siswa. 
f. Kontrol 
    Kontrol adalah kewenangan untuk mengatur. Kewenangan memilih strategi, mengelola arah suatu kegiatan, dan membuat keputusan yang mempengaruhi hasil dapat meningkatkan motivasi pemain. Pengembang memberikan aspek kontrol untuk memilih respon benar dan salah.
    Game edukatif dibuat harus dengan memperhitungkan berbagai hal agar
game benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan desain visual ataupun animasinya. Game edukasi operasi dasar komputer akan dibuat sesuai tingkat kesulitannya sesuai dengan sasaran yaitu peserta didik.

A. Kesimpulan 
     Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 
1. Pengembangan game sebagai media pembelajaran menggunakan tampilan flash, bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL. Pembuatan game sebagai media pembelajaran ini melalui beberapa alur desain penelitian dari analisis kebutuhan, desain, implementasi, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, dan produk akhir. Tahapan-tahapan tersebut direalisasikan menjadi sebuah game sebagai pengembangan media pembelajaran berbasis game mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) materi Operasi Dasar Komputer menggunakan Adobe Flash. 
2. Berdasarkan data penelitian, diperoleh prosentase uji ahli media, ahli materi, dan pengguna. Pengukuran kelayakan ahli media ini menggunakan skala Likert. Hasil pengukuran kelayakan ahli media diperoleh prosentase 80,95% dikategorikan sangat layak dan kelayakan ahli materi diperoleh prosentase sebesar 78% dikategorikan sangat layak. Hasil pengukuran seluruh pengguna atau siswa sebesar 75,14% dikategorikan sangat layak. Berdasarkan pada hasil pengukuran kelayakan maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis game mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) materi Operasi Dasar Komputer menggunakan Adobe Flash sudah sangat layak dari sisi media, materi, dan pengguna.




Daftar Pustaka

Ahira, Anne. (2012). Bijak Mengikuti Aneka Kuis. Diakses dari http://www. anneahira.com/kuis.htm pada tanggal 18 Juli 2013 pukul 22.00 WIB. 

Al Fatta, Hanif. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:
Andi. 

Anggara. (2008). Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta: Gava Media. 




[1] Djamarah, syaiful Bahri, Aswan Zain. 2)I1. Strategi belajar dan mengajar. Jakafia: Rineka cipta.