PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan
game yang berkaitan dengan dunia pendidikan berkembang dengan demikian pesat.
Ini dikarenakan kebutuhan dan minat belajar anak yang begitu sedikit
dikarenakan lingkup kejenuhan anak yang semakin besar dengan metode pembelajaran
yang ada pada pendidikan sekarang ini. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, untuk menarik simpati agar anak bersemangat dalam
mengikuti pendidikan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis game
ini dapat membantu mengubah jalan pikiran anak sehingga membuat murid diposisi
sebagai pelajar, bukan diposisi hirarki bersekolah.
Pengaruh berbagai model pemainan yang berkembang saat ini terkadang
membuat orang tua dan guru khawatir
terhadap perkembangan anak dan peserta didik mereka. Padahal jika game dikelola
dengan baik maka hasil yang di dapat akan luar biasa. Setiap orang, baik besar
maupun kecil, tua maupun muda pada dasarnya menyukai game. Hal ini dapat
dimengerti, karena dalam game terdapat unsur rekreasi dan tantangan sehingga
dapat menhilangkan stress. Bahkan untuk
anak-anak game merupakan media yang sangat baik untuk belajar. Melalui proses
bermainlah sebagian besar kterampilan dan kemampuan yang dimiliki anak tersebut.
KERANGKA TEORI
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar merupakan komunikasi antar individu /
kelompok untuk memberikan suatu ilmu pengetahuan. Agar maksud si narasumber – dalam hal ini guru - tersampaikan dengan baik, dibutuhkan suatu
media pembelajaran.[1]
Menurut Para Ahli :
–
Briggs (1977) Media Pembelajaran adalah
sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.
–
National Education Associaton (1969) mengungkapkan
bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak
maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras.
–
Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4
sumber tidak diketahui) yaitu :
“media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan maksud / pengetahun
narasumber agar para audiens /
pendengar akan tertarik untuk mendengar dan
merangsang pikiran serta kemauannya
untuk belajar atau memperhatikan.
–
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
–
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, alat,
atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar
proses interaksi komunikasi edukasi antara
guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdaya guna.
–
Djamarah (1995 : 136) “Media adalah
alat bantu apa saja yang dapat dijadikan
sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”
MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS GAME
Permainan video (bahasa Inggris: video game)
adalah permainan yang menggunakan interaksi dengan antarmuka pengguna melalui
gambar yang dihasilkan oleh piranti video. Permainan video umumnya menyediakan
sistem penghargaan – misalnya skor – yang dihitung berdasarkan tingkat
keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam
permainan.
Kata "video" pada "permainan video" pada awalnya merujuk
pada piranti tampilan ras ter. Namun dengan semakin dipakainya
istilah "video game", kini kata permainan video dapat
digunakan untuk menyebut permainan pada piranti tampilan apapun. Sistem
elektronik yang digunakan untuk menjalankan permainan video disebut platform,
contohnya adalah komputer pribadi dan konsol permainan.
Tentu saja ada pro dan kontra terhadap penerapan game
untuk dunia pendidikan,
(http://ksupointer.com) atau yang lebih dikenal dengan sebutan game
edukasi. (http://um.ac.id) Game mampu membuat pemainnya kecanduan,
jika sudah asyik didepan komputer jadi lupa waktu, lupa belajar. Ada pula
game yang justru mengajarkan kekerasan, sehingga dikhawatirkan
berpengaruh buruk terhadap perkembangan mental anak. Namun disisi lain, lewat
game pula pemainnya dapat belajar banyak hal, sportivitas, semangat
pantang menyerah, beradu strategi. Jadi, game yang seperti apa yang bagus untuk
diterapkan dalam duniapendidikan? Berikut ini beberapa karakteristik game untuk pembelajaran :
1. Ada tantangan dan penyesuaian : tersedia tantangan yang semakin kompleks, siswa dapat menyesuaikan tingkat kesulitan jika diperlukan. Dalam game terdapat level- level, makin tinggi levelnya maka tingkat kesulitannya juga makin tinggi.
2. Menarik dan mengasyikkan : game mampu membuat siswa asyik dalam sebuah aktifitas yang mereka pahami tujuannya serta berkaitan dengan pencapaian kompetensi mereka.
3. Tidak menggurui dan berdasar pada pengalaman : siswa tidak harus dilatih terlebih dahulu untuk memainkan game, biarkan siswa langsung mencoba bermain, mereka mungkin akan kalahataugagal,lalumengulangdanmemperbaruistrategidalambermain
4. Interkatif : Siswa berinteraksi dengan cara menanggung akibat dari tindakan yang mereka lakukan dan dengan melihat pengaruhnya terhadap game yang dimainkannya.
5. Umpan balik : Siswa dapat menarik kesimpulan dari umpan balik yang diberikan tentang bagaimana tindakan mereka dapat menimbulkan efek tertentu
6. Sosial dan kerja sama : game harus dapat meningkatkan dialog serta pertukaran pendapat dan pengetahuan diantara para pemain.
1. Ada tantangan dan penyesuaian : tersedia tantangan yang semakin kompleks, siswa dapat menyesuaikan tingkat kesulitan jika diperlukan. Dalam game terdapat level- level, makin tinggi levelnya maka tingkat kesulitannya juga makin tinggi.
2. Menarik dan mengasyikkan : game mampu membuat siswa asyik dalam sebuah aktifitas yang mereka pahami tujuannya serta berkaitan dengan pencapaian kompetensi mereka.
3. Tidak menggurui dan berdasar pada pengalaman : siswa tidak harus dilatih terlebih dahulu untuk memainkan game, biarkan siswa langsung mencoba bermain, mereka mungkin akan kalahataugagal,lalumengulangdanmemperbaruistrategidalambermain
4. Interkatif : Siswa berinteraksi dengan cara menanggung akibat dari tindakan yang mereka lakukan dan dengan melihat pengaruhnya terhadap game yang dimainkannya.
5. Umpan balik : Siswa dapat menarik kesimpulan dari umpan balik yang diberikan tentang bagaimana tindakan mereka dapat menimbulkan efek tertentu
6. Sosial dan kerja sama : game harus dapat meningkatkan dialog serta pertukaran pendapat dan pengetahuan diantara para pemain.
7.
Keahlian : Semua siswa dalam satu kelas tidak diasumsikan memiliki
kemampuan yang sama, ada beberapa siswa yang dijadikan asisten untuk
membantu siswa lainnya menjelaskan tentang game dan bagaimana cara memainkannya.
8.
Perenungan : siswa harus diberikan kesempatan untuk mengevaluasi kinerja
mereka dan apa yang mereka pelajari dari memainkan sebuah game, misalnya
kenapa mereka gagal/kalah dan bagaimana cara mengatasinya agar tak
terulang lagi.
Tentunya tidak mudah membuat game yang isinya berhubungan dengan
materi pelajaran disekolah. Namun bukan hal yang mustahil pula untuk
dilakukan. Maraknya penyelenggaraan kontes game edukasi, yang diikuti
oleh mahasiswa maupun siswa SMK, membuktikan mulai diterimanya penggunaan
game dalam dunia pendidikan. Jadi, jika anak/adik anda ada yang merasa
kesulitan mempelajari suatu topik pelajarannya disekolah hingga anda
hilang kesabaran lagi untuk mengajarinya, tak ada salahnya anda browsing
tentang topik itu, siapa tahu anda akan menemukan game yang berhubungan dengan
topik tersebut.
Disini ada beberapa link game, yaitu:
Disini ada beberapa link game, yaitu:
1. Rock Tour
2. Forex To Trade
3. iB games
4. Accounting goventure
5. NPWP game
6. Lemonade
7. Accounting Equation
8. Farm Blitz Game
9. iB quiz
10.billionare II
2. Forex To Trade
3. iB games
4. Accounting goventure
5. NPWP game
6. Lemonade
7. Accounting Equation
8. Farm Blitz Game
9. iB quiz
10.billionare II
Education menurut John M Echols dan Hasan Shadily dalam kamus inggris Indonesia berarti pendidikan,yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan menurut Petter Salim
education adalah yang bersifat mendidik dan memberikan contoh suri tauladan yang baik dan berhubungan langsung dengan pengajaran atau pendidikan. Education yaitu sesuatu yang bersifat
mendidik, memiliki unsur pendidikan. Games menurut John M Echols dan Hasan Shadily dalam
kamus Inggris Indonesia berarti
permainan. Permainan, bermain atau padanan kata dalam bahasa inggris disebut “games” (kata benda), “to play (kata
kerja)”, “toys” (kata benda) ini berasal dari kata main
berarti melakukan perbuatan untuk tujuan bersenang-senang (dengan alat-alat tertentu atau
tidak); perbuatan sesuatu denagan sesuka
hati, berbuat asal saja. Permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung
keasyikan dan dilakukan atas kehendak diri sendiri, bebas tanpa paksaan dengan
bertujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu melakukan kegiatan tersebut
Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Psikologi Perkembangan
permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan atas kehendak
sendiri, bebas tanpa paksaan, dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan
pada waktu mengadakan kegiatan tersebut. Permainan merupakan kesibukan
yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan, tanpa di desak oleh rasa tanggung jawab.
Secara umum permaianan adalah sesuatu yang menyenangkan dan
menghibur, yang tidak memiliki tujuan ekstrinsik dan tujuan praktis.
Permainan tersebut bersifat sukarela.
Education games (permainan edukatif) menurut Andang Ismail dalam
bukunya Education Games, yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan
dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa education games
(permainan edukatif) adalah sebuah permainan yang digunakan dalam proses
pembelajaran dan dalam permainan tersebut mengandung unsur mendidik
atau nilai-nilai pendidikan.Selain itu, untuk pemilihan permainan, diusahakan agar seluruh aspek yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik, baik dari segi kognitif,
afektif dan juga psikomotorik. Oleh karena itu perlu ditunjang alat bantu yang
tepat saat bermain. Adapun kriteria-kriteria pemilihan alat bantu tersebut agar
permainan dapat membantu belajar secara optimal dan tidak terjadi kekeliruan
dalam menyelesaikan dan menentukan alat dan bahan yang diperlukan secara
tepat guna.
Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Psikologi Perkembangan
permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan atas kehendak
sendiri, bebas tanpa paksaan, dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan
pada waktu mengadakan kegiatan tersebut. Permainan merupakan kesibukan
yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan, tanpa di desak oleh rasa tanggung jawab.
Secara umum permaianan adalah sesuatu yang menyenangkan dan
menghibur, yang tidak memiliki tujuan ekstrinsik dan tujuan praktis.
Permainan tersebut bersifat sukarela.
Education games (permainan edukatif) menurut Andang Ismail dalam
bukunya Education Games, yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan
dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa education games
(permainan edukatif) adalah sebuah permainan yang digunakan dalam proses
pembelajaran dan dalam permainan tersebut mengandung unsur mendidik
atau nilai-nilai pendidikan.Selain itu, untuk pemilihan permainan, diusahakan agar seluruh aspek yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik, baik dari segi kognitif,
afektif dan juga psikomotorik. Oleh karena itu perlu ditunjang alat bantu yang
tepat saat bermain. Adapun kriteria-kriteria pemilihan alat bantu tersebut agar
permainan dapat membantu belajar secara optimal dan tidak terjadi kekeliruan
dalam menyelesaikan dan menentukan alat dan bahan yang diperlukan secara
tepat guna.
JENIS-JENIS GAME
Menurut Henry (2010:111) jenis – jenis game
lebih di kenal dengan istilah
genre game. Genre juga berarti format atau gaya sebuah game. Format sebuah
game murni sebuah genre atau bias merupakan campuran (hybrid) dari beberapa genre lain. Penggabungan beberapa genre ke dalam sebuah game untuk membuat unsur permainan lebih bervariasi dan menantang.
genre game. Genre juga berarti format atau gaya sebuah game. Format sebuah
game murni sebuah genre atau bias merupakan campuran (hybrid) dari beberapa genre lain. Penggabungan beberapa genre ke dalam sebuah game untuk membuat unsur permainan lebih bervariasi dan menantang.
a. Maze Game
Jenis game ini adalah jenis game yang paling awal muncul. Jenis game ini kita hanya mengitari maze (lorong - lorong yang berhubungan) dan memakan berbagai item untuk menambah tenaga atau kekebalan. Contoh game ini adalah game pacman dan digger.
Jenis game ini adalah jenis game yang paling awal muncul. Jenis game ini kita hanya mengitari maze (lorong - lorong yang berhubungan) dan memakan berbagai item untuk menambah tenaga atau kekebalan. Contoh game ini adalah game pacman dan digger.
b. Board Game
Jenis game ini sama dengan game board tradisional, seperti Monopoly (selain di platform PC, juga ada pada platform konsol). Game ini lebih menekankan kemampuan komputer menjadi lawan tanding pemain. Contoh game ini adalah game Monopoly.
Jenis game ini sama dengan game board tradisional, seperti Monopoly (selain di platform PC, juga ada pada platform konsol). Game ini lebih menekankan kemampuan komputer menjadi lawan tanding pemain. Contoh game ini adalah game Monopoly.
c. Card Game
Hampir sama dengan board game, genre ini tidak memberikan perubahan berarti dari game versi tradisional yang sejenis. Variasi yang ada adalah kemampuan multiplayer dan tampilan yang lebih bervariasi dari versi tradisional. Contoh game ini adalah game Solitaire dan Hearts.
Hampir sama dengan board game, genre ini tidak memberikan perubahan berarti dari game versi tradisional yang sejenis. Variasi yang ada adalah kemampuan multiplayer dan tampilan yang lebih bervariasi dari versi tradisional. Contoh game ini adalah game Solitaire dan Hearts.
d. Battle Card Game
Sama card game, game ini tidak banyak variasinya dibanding versi tradisionalnya. Kita memiliki koleksi kartu dan dipertarungkan ke pemain lain. Contoh game ini adalah game Dino Duel.
Sama card game, game ini tidak banyak variasinya dibanding versi tradisionalnya. Kita memiliki koleksi kartu dan dipertarungkan ke pemain lain. Contoh game ini adalah game Dino Duel.
e.QuizGame
Game ini berupa kuis dan dimainkan hanya dengan memilih jawaban yang benar dari beberapa pilihan jawaban. Biasanya pertanyaan yang diberikan memiliki topik tertentu, tetapi ada yang topiknya beragam. Menurut Bentar (2011:1), quiz game adalah bentuk permainan atau pikiran di mana pemain (sebagai individu atau dalam tim) berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Di beberapa negara, kuis juga penilaian singkat yang digunakan dalam bidang pendidikan dan mirip dengan mengukur pertumbuhan dalam pengetahuan, kemampuan, atau keterampilan.
Game ini berupa kuis dan dimainkan hanya dengan memilih jawaban yang benar dari beberapa pilihan jawaban. Biasanya pertanyaan yang diberikan memiliki topik tertentu, tetapi ada yang topiknya beragam. Menurut Bentar (2011:1), quiz game adalah bentuk permainan atau pikiran di mana pemain (sebagai individu atau dalam tim) berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Di beberapa negara, kuis juga penilaian singkat yang digunakan dalam bidang pendidikan dan mirip dengan mengukur pertumbuhan dalam pengetahuan, kemampuan, atau keterampilan.
f.PuzzleGame
Game jenis ini memberikan tantangan kepada pemainnya dengan cara menjatuhkan atau melenyapkan sesuatu dari sisi sebelah atas ke bawah atau dari kiri ke kanan dari variasi gerakannya. Pemain harus menyusunnya sedemikian rupa dan tidak ada tersisa ketika susunan di atasnya sudah akan dibuat. Contoh game ini adalah game Tetris.
Game jenis ini memberikan tantangan kepada pemainnya dengan cara menjatuhkan atau melenyapkan sesuatu dari sisi sebelah atas ke bawah atau dari kiri ke kanan dari variasi gerakannya. Pemain harus menyusunnya sedemikian rupa dan tidak ada tersisa ketika susunan di atasnya sudah akan dibuat. Contoh game ini adalah game Tetris.
g.ShootThemUp
Game jenis ini biasanya musuh kita berbentuk pesawat atau jenis lain, datang dari atas, kiri, atau kanan dengan jumlah yang banyak dan tugas kita adalah menembaki dan menghancurkannya secepat dan sebanyak mungkin.
Game jenis ini biasanya musuh kita berbentuk pesawat atau jenis lain, datang dari atas, kiri, atau kanan dengan jumlah yang banyak dan tugas kita adalah menembaki dan menghancurkannya secepat dan sebanyak mungkin.
Game Edukatif
Educational game atau game edukatif adalah game yang
dibuat untuk mendukung pengajaran dan bertujuan sebagai alat pendidikan. Game
ini dibuat dengan bertujuan menarik minat siswa untuk belajar sambil
bermain.
Menurut Ismail (2009:112) permainan
edukatif adalah suatu kegiatan yang menyenangkan, dapat mendidik, dan
bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan bahasa, berfikir, serta bergaul anak
dengan lingkungan.
Game edukatif adalah game yang dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya.
Game edukatif adalah game yang dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya.
Karakteristik game edukasi sebagai
media pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.Fantasi
Game berlangsung di dunia khayal atau fantasi yang terpisah dari realitas. Konten instruksional yang tertanam dalam konteks fantasi menyebabkan peningkatan pembelajaran.
Game berlangsung di dunia khayal atau fantasi yang terpisah dari realitas. Konten instruksional yang tertanam dalam konteks fantasi menyebabkan peningkatan pembelajaran.
b. Aturan dan Tujuan Aturan,
Tujuan, dan tingkat kesulitan yang jelas dapat meningkatkan
kinerja pemain serta membuat proses pembelajaran yang terkandung dalam
permainan akan berjalan.
c. Sensory Stimuli
Dilibatkan reward atau penghargaan pada sebuah game akan
menambah motivasi pemain. Hal lain yang digunakan untuk menambah motivasi
adalah visual, skor, musik, efek suara yang membangun karakter, dan
lingkungan.
d. Tantangan
Tantangan dirancang agar permainan menjadi berarti bagi
pemain.
e. Misteri
Salah satu faktor utama yang mendorong terjadinya pembelajaran
adalah rasa ingin tahu. Misteri membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
f. Kontrol
Kontrol adalah kewenangan untuk mengatur. Kewenangan memilih
strategi, mengelola arah suatu kegiatan, dan membuat keputusan yang
mempengaruhi hasil dapat meningkatkan motivasi pemain. Pengembang memberikan
aspek kontrol untuk memilih respon benar dan salah.
Game edukatif dibuat harus dengan memperhitungkan berbagai hal agar
game benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan desain visual ataupun animasinya. Game edukasi operasi dasar komputer akan dibuat sesuai tingkat kesulitannya sesuai dengan sasaran yaitu peserta didik.
game benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan desain visual ataupun animasinya. Game edukasi operasi dasar komputer akan dibuat sesuai tingkat kesulitannya sesuai dengan sasaran yaitu peserta didik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian
dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengembangan game sebagai media pembelajaran menggunakan
tampilan flash, bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL. Pembuatan game
sebagai media pembelajaran ini melalui beberapa alur desain penelitian dari
analisis kebutuhan, desain, implementasi, validasi desain, revisi desain,
ujicoba produk, revisi produk, dan produk akhir. Tahapan-tahapan tersebut
direalisasikan menjadi sebuah game sebagai pengembangan media pembelajaran
berbasis game mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
materi Operasi Dasar Komputer menggunakan Adobe Flash.
2. Berdasarkan data penelitian, diperoleh prosentase uji ahli
media, ahli materi, dan pengguna. Pengukuran kelayakan ahli media ini
menggunakan skala Likert. Hasil pengukuran kelayakan ahli media diperoleh
prosentase 80,95% dikategorikan sangat layak dan kelayakan ahli materi
diperoleh prosentase sebesar 78% dikategorikan sangat layak. Hasil pengukuran
seluruh pengguna atau siswa sebesar 75,14% dikategorikan sangat layak.
Berdasarkan pada hasil pengukuran kelayakan maka dapat disimpulkan bahwa
pengembangan media pembelajaran berbasis game mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) materi Operasi Dasar Komputer menggunakan Adobe
Flash sudah sangat layak dari sisi media, materi, dan pengguna.
Daftar
Pustaka
Ahira, Anne. (2012). Bijak Mengikuti Aneka Kuis. Diakses
dari http://www. anneahira.com/kuis.htm pada tanggal 18 Juli 2013 pukul 22.00
WIB.
Al Fatta, Hanif. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi untuk
Keunggulan bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:
Andi.
Keunggulan bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:
Andi.
Anggara. (2008). Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis
Flash. Yogyakarta: Gava Media.
[1]
Djamarah, syaiful Bahri, Aswan
Zain. 2)I1. Strategi belajar dan mengajar. Jakafia: Rineka cipta.